Manila – ASEAN dan India memiliki potensi yang sangat besar yakni pasar bersama yang mencapai 2 milyar orang dan total GDP USD 4,5 miliar. Oleh karenanya ASEAN India selayaknya dapat menjadi salah satu generator ekonomi dunia.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika menghadiri KTT ke-15 ASEAN-India yang juga dihadiri oleh PM India Narendra Modi. Pertemuan tersebut digelar di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina pada hari Selasa, 14 November 2017.
“Namun, neraca perdagangan dan investasi kita masih jauh dari optimal,” ujar Presiden.
Indonesia juga mengapresiasi kemajuan kerja sama kemitraan ASEAN-India selama 25 tahun. Sebagai momentum untuk mendorong penguatan kerja sama menuju puncak perayaan ASEAN-India Commemorative Summit tahun depan.
“Saya ingin garis bawahi optimalisasi kerja sama ekonomi ASEAN-India sebagai prioritas bersama,” kata Kepala Negara.
Optimalisasi kerja sama ekonomi tersebut dilakukan melalui berbagai langkah termasuk melalui percepatan penyelesaian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
“Keberhasilan RCEP mengirimkan pesan kuat bahwa integrasi ekonomi dapat menghasilkan manfaat bagi semua,” tutur Presiden.
Presiden mengingatkan bahwa hingga kini dunia masih terus dibayangi ketidakpastian. “Untuk itu ASEAN dan India perlu perkuat kerja sama penguatan arsitektur keamanan kawasan dan kerja sama maritim termasuk melalui EAS dan IORA di Samudra Hindia, dan penyelesaian ASEAN-India Maritime Transport Agreement,” ujar Presiden.
Manila, 14 November 2017
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin