Tangsel – Kearifan lokal adalah segala bentuk kebijaksanaan yang didasari oleh nilai-nilai kebaikan yang dipercaya, diterapkan dan senantiasa dijaga keberlangsungannya dalam kurun waktu yang cukup lama (secara turun-temurun) oleh sekelompok orang dalam lingkungan atau wilayah tertentu. Adalah Bamus Tangsel satu organisasi yang konsen di dalam mempertahankan kearifan lokal di Tangsel dan ini di buktikan dengan acara syukuran di salah satu lokasi hutan kota/Taman kota 2 BSD. Selasa Sore (22/08/17)
Ketua Bamus Tangsel Julham Firdaus dalam sambutannya mengatakan bahwa Bamus tidak pernah menargetkan satu bentuk massa yang sangat banyak tapi tidak berbuat untuk Tangsel, tapi sebagian kecil kelompok kita untuk merubah Tangsel agar lebih baik, di sini adalah bentuk dari semangat loyalitas kepemudaan di Tangsel khususnya Ciater barat kec Serpong, bagaimana bisa merebut kembali nilai silaturahmi yaitu kita terus berkomunikasi satu sama lain.
” Alhamdulillah badan musyawarah secara proses terus dan menerus tidak melihat aspek dari manapun dia berada tidak melihat dari segi apapun dia berasal selama ada di Tangsel ada tanggung jawab kita sesama bagaimana kita memanusiakan manusia”.
Sosial adalah dalam bentuk bagaimana perjalanan kami badan musyawarah untuk bisa selalu menjaga kondusifitas sedekah dan peduli satu sama lain, karena masyarakat Tangsel sudah sangat peduli kerjasama dan gotong royong terjalin pasti secara politik secara kepentingan kita akan kuat tidak akan terpecah belah.
“Karena masyarakat Tangsel sudah sangat peduli kerjasama dan gotong royong terjalin pasti secara politik secara kepentingan kita akan kuat tidak akan terpecah belah”. Ujar Julham Firdaus
Mari kita akan persiapkan itu dan peduli kepada tetangga kita, saudara kita dan teman kita jangan pernah membeda bedakan organisasi, organisasi adalah wadah kita untuk bersilaturrahmi dan saling mencari ilmu bukan untuk kepentingan pribadi. Pungkasnya.
Penulis : Uthe
Editor & Publish : Eny