BPK Gelar Malam Penganugerahan Festival Film Kawal Harta Negara

Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) mengumumkan karya film pendek terbaik bertema kawal harta negara, dalam acara Malam Penganugerahan (Awarding Night), di Teater Kecil, TIM, Jakarta pada 29/8 2017. Malam Penganugerahan ini merupakan acara puncak dari rangkaian Festival Film Kawal Harta Negara (FFKHN) 2017 yang telah berlangsung sejak Maret 2017.

Rangkaian Festival Film Kawal Harta Negara yang merupakan kerja sama BPK dengan USAID diawali dengan peluncurannya pada 14 Maret 2017 di Jakarta. Kegiatan berlanjut dengan roadshow festival ke Magelang, Ternate, Medan, dan Malang. Dalam setiap roadshow, acara diisi dengan talkshow peran dan tugas BPK, workshop mengenai film dan citizen journalism, serta pitching forum ide cerita film. Dari pitching forum, dipilih ide cerita film terbaik yang mendapat dukungan dana produksi dan pendampingan proses produksi oleh praktisi perfilman.
Jawa Tengah, Maluku Utara, Sumatera Utara, dan Jawa Timur, menurut penilaian BPK merupakan daerah yang dianggap potensial untuk meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya dalam bidang pengawasan maupun pemeriksaan yang dapat membantu kerja BPK, serta menggerakan pelajar dan komunitas film untuk meningkatkan kreatifitas perfilman.

Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara, ketika memberikan sambutannya di hadapan para nominator, komunitas film, dan para stakeholders BPK, menjelaskan latar belakang diadakannya FFKHN. Menurutnya tugas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan BPK membutuhkan dukungan dan partisipasi masyarakat.
‘’Untuk mengawal harta negara ini, kami berupaya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang tugas dan wewenang BPK. Salah satu upayanya adalah dengan menyelenggarakan festival film ini dengan dukungan dari Badan Pembangunan International Amerika Serikat atau USAID. Kami mengajak masyarakat untuk membuat Karya sinematografi dengan tema yang relevan dengan tugas BPK yaitu mengawal harta negara,’’ jelas Ketua BPK.

Dari kompetisi pengiriman karya film, panitia FFKHN menerima 176 karya film peserta di berbagai wilayah di Indonesia antara lain Jakarta, Bandung, Purbalingga, Yogyakarta, Malang, Denpasar, serta Makasar. Setelah proses penjurian terpilih 23 film yang menjadi nominasi. Pemenang merupakan hasil seleksi para juri yang terdiri dari tim BPK dan USAID bersama sutradara Slamet Rahardjo Jarot, Helmy Yahya, selaku professional, sutradara Danial Rfki, Dewi Laila Sari, (NET TV), serta penulis dan kritikus film Totot Indrarto.
Berikut ini adalah daftar pemenang pitching forum dan kompetisi film FFKHN 2017, dalam beberapa Kategori penilaian; 1. Film Fiksi Pelajar judul film; Ir. Sumarno, produksi Jamaah Cinema Mahasiswa, Yogyakarta. 2. Film Fiksi Umum, judul film; Sedeng Sang, Produksi Bor(n)eo Films, Yogyakarta. 3. Film Fiksi Umum Special Jury Award judul film; Amarta (Gadis dan Air) produksi Lajar Tantjap, Yogyakarta. 4. Film Iklan Layanan Masyarakat tidak ada pemenang. 5. Film Dokumenter Pelajar judul film; Beras Bosok Kanggo Rakyat, produksi Brankas Film, Purbalingga. 6. Film Dokumenter Umum, judul film; Penutur Terakhir, produksi Sinema produksi Meraki, Jakarta. 7. Citizen Jurnalism Pelajar, judul film; Papan Anggaran Desa, produksi Sabuk Sinema SMAN 1 Bukateja, Purbalingga. 8. Citizen Jurnalism Umum, judul film; Selesai Direhab Pemerintah. Sekolah Ini Terbengkalai, Karya Eksani, (Surakarta). 9. Pitching Forum Fiksi, judul film; Gossip, produksi Rumahku Films, The Story Company, VSI Films Studio, Jakarta. 10. Pitching Forum Dokumenter, judul; Gedung Kebudayaan, produksi KSI Cinemart, Medan.

Penulis : Wisma Jakarta

Editor & Publish : Eny

Related posts