Bupati Cirebon Cabut Izin Pendirian PGTC

Cirebon – Gelombang unjuk rasa menolak rencana pembangunan PGTC (Pusat Grosir Tegalgubug Cirebon) terus berlanjut. Kali ini, aksi penolakan tersebut diikuti oleh ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat Tegalgubug yang tergabung dalam AMTB (Aliansi Masyarakat Tegalgubug Bersatu) berlangsung di depan Kantor Bupati Cirebon, (02/10). Mereka menuntut Bupati Cirebon, DR.Drs.H.Sunjaya Purwadi Sastra,MM.,M.Si., mencabut izin pembangunan PGTC yang rencananya akan dibangun di wilayah Tegalgubug Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon.

Aksi massa tersebut sempat diwarnai pembakaran ban bekas dan pembakaran gulungan kain panjang sebagai simbol matinya pemimpin Kabupaten Cirebon karena Bupati Cirebon  dinilai tidak berpihak kepada masyarakat. Padahal, rencana pembangunan pusat grosir yang ditengarai menjadi pasar grosir tandingan pasar sandang Tegalgubug itu melanggar Undang-Undang.
Ahmad Fawaz, warga Tegalgubug yang juga sebagai anggota DPRD kabupaten Cirebon, dalam orasinya mengatakan aksi tersebut murni merupakan aspirasi masyarakat Tegalgubug yang datang dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi. “Kami masyarakat Tegalgubug sepakat menolak pendirian PGTC. Kami meminta Bapak Bupati Cirebon selaku pemimpin kami untuk mencabut izin pendirian PGTC,”ujar Ahmad Fawaz.

Setelah berorasi sekira selama satu jam, beberapa ulama, tokoh pemuda dan masyarakat perwakilan demonstran akhirnya diperkenankan masuk berdialog dengan Bupati Cirebon DR.Drs.H.Sunjaya Purwadi Sastra,MM,MSi. Hasil dialog tersebut, Bupati bersedia mencabut fatwa izin pembangunan PGTC dan di hadapan ribuan massa, Bupati mengaku sikap tegas tersebut diambil karena unsur keberpihakannya kepada masyarakat lebih kuat. “Selaku Bapak dari masyarakat Kabupaten Cirebon, tentu saya akan berpihak kepada masyarakat yang telah mendukung saya menjadi Bupati. Di Tegalbubug itu banyak warga yang mendukung saya, masa saya memihak pengusaha yang tidak mendukung saya. Dan hari ini juga saya siap mencabut izin pendirian PGTC,” tegas Sunjaya. (nad)

Related posts