Sambas – Fitnah lebih kejam dari pembunuhan, mungkin itu ungkapan yang benar-benar menohok (menusuk) H. Gogo dan istrinya. H. Gogo sehari-harinya bertugas sebagai mantri di puskesmas Selakau Kabupaten Sambas. Selain menjadi PNS, dia juga dikenal sebagai pemain film daerah (Kembang POLARIA). Sang istripun menjabat PNS (guru SD 07 Sungai Daun).
Isue yang berkembang di masyarakat adalah mereka membawa narkoba jenis Shabu sebanyak 2 kg. H Gogo dan istri membantah keras adanya isue, fitnah tersebut dan meminta agar masyarakat tidak terprovokasi dengan adanya isue dan fitnah yang negatif yang disebarkan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab. Hingga saat ini belum diketahui identitas penyebar isue tersebut.
Kemungkinan seseorang itu salah persepsi dengan adanya nama pangilan yang sama, apa motif dari isue, fitnah ini belum diketahui.”Jujur dengan adanya masalah ini, secara tidak langsung pembunuhan karakter dan pencemaran nama baik saya dan istri,”ucap H Gogo kepada jurnalis media NUSANTARA News .
Salah satu warga sekitar kediaman H Gogo yang bernama pak Isnaini saat ditemui jurnalis NUSANTARA NewS, mengatakan bahwa isue ini tidak benar, kami warga/tetangga H.Gogo sangat mengenal dan tahu kegiatan sehari-hari mereka, kami menilai sangat tidak mungkin H. Gogo dan istrinya berbuat yang negatif (melanggar hukum) apalagi mereka masih aktif di PNS, selain itu juga mereka aktif di perfilman (hal yang bersangkutan dengan film). Sepengetahuan saya beberapa hari yang lalu H Gogo dan keluarganya sudah melakukan klarifikasi dengan mengumpulkan semua masyarakat sekitar, termasuk saya. Acara tersebut dihadiri Babinkamtibmas. Bahkan pihak kapolres Sambas juga telah merespon baik perihal klarifikasi tersebut. Jadi kepada masyarakat sekitar di manapun berada khususnya di Kalbar, bahwa isue, fitnah yang menjurus kepada H.Gogo dan istri adalah TIDAK BENAR. Bahwa di dalam KUHP pasal 310, pencemaran nama baik disertai fitnah yang tidak bisa dibuktikan, diancam hukuman 4 tahun penjara. Harapan saya janganlah terjadi lagi isue, fitnah yang tidak bisa dipertangung jawabkan, karena fitnah lebih kejam dari pembunuhan, ucap pak Isnaini. EDDY.SH