Jakarta – Peringatan Hari Sosial yang jatuh pada 22 Desember 2017 ini merupakan upaya perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menghayati dan meneladani semangat persatuan, kesatuan, kegotongroyongan dan kekeluargaan yang secara bersamaan mengatasi permasalahan konflik yang terjadi di bangsa ini agar ke depan dengan memperingati dan merenungkan hari sosial ini Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur serta terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Wakil sekretaris DPP Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kusnadi mengungkapkan, saat berdiskusi persoalan kebangsaan di kantornya Tebet Dalam Jakarta Selatan pada Jum’at pagi.22/12/2017.
“Hari sosial merupakan garis perjuangan bangsa Indonesia yang memperjuangkan persatuan dan kesatuan serta keadilan sosial sesuai sila ke 5 (lima) Pancasila. Maka dari itu Peringatan hari sosial ini diharapkan dapat menjadi semangat untuk menggerakkan kembali nilai-nilai persatuan dan keadilan sosial yang ada di masyarakat,” katanya.
Menurutnya, hari sosial adalah rasa saling memiliki dan kebersamaan, peduli terhadap sesama yang tidak bisa lepas dari rasa persatuan yang telah tumbuh di dalam masyarakat Indonesia. Untuk itu perlu diperkokoh dan dijaga bersama dengan semangat kebangsaan dan memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Lebih lanjut Kusnadi menjelaskan, Hari sosial masa kini adalah instrumen menuju masyarakat adil dan makmur melalui gerakan bersama peduli bangsa dan berbagi untuk sesama menuju bangsa yang adil, dari dan untuk masyarakat secara bersamaan.
Kusnadi menambahkan, gerakan bersama peduli bangsa harus berdasarkan pancasila mengedepankan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, kebersamaan, kegotongroyongan dan kekeluargaan yang dilakukan secara sistematis, terarah dan berkelanjutan menuju terwujudnya Indonesia yang berkeadilan sosial. (Wisma – Jakarta)