Tangsel – ICMI menggelar Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Tahun 2017, Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari yaitu tanggal 8-9 Desember 2017, di Gedung Widiya Bhakti Puspiptek, Setu,Tangerang Selatan. Sedangkan untuk acara pembukaan Silaknas ICMI Tahun 2017, sudah berlangsung, dan dilaksanakan di lstana Bogor, Jawa Barat.
Silaknas ICMI Tahun 2017 ini, dihadiri oleh sekitar 400 orang tamu undangan dari dalam serta Iuar negeri, di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Prof DR Jimly Asshiddiqie Selaku Ketua umum ICMI, Walikota Tangsel Drs H Benyamin Davnie, Bupati Kabupaten Tangerang Ahmad Zakie Iskandar, dan para tokoh Cendekiawan muslim se Indonesia, Sabtu malam (10/12/2017).
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menutup kegiatan silaturahmi kinerja nasional, dengan ditandai oleh pemukulan Gong, yang didampingi oleh ketua umum ICMI Prof Jimly Asshiddiqie dan Ketua ICMI Orda Tangsel Benyamin Davnie.
Sebelum menutup kegiatan tersebut, Jusuf Kalla mengatakan dalam sambutannya, keberhasilan kegiatan Silaknas ini merupakan kegiatan positif, yang mana setiap kegiatan pelaksanaannya, dalam menyokong negara lebih makmur dan memiliki tanggung jawab bersama terhadap negara.
“Artinya tentu tujuan apa yang kita bicarakan harus terlaksana bukan hanya pidato dan seminar-seminar. Sehebat apapun anda berpidato dan seberhasil apapun seminar anda tapi pada intinya semua itu tergantung dari apa yang anda lakukan dan dapat dipertanggung jawabkan,” ujar Jusuf Kalla.
Kalla menekankan pentingnya dalam negara ini saling mendukung, baik faktor ekonomi, sosial masyarakat dan keamanan. “Itulah yang tentu menjadi tanggung jawab kita, ICMI tentu yang bervariasi ada yang teknisi, birokrat, pengusaha dan lainnya mereka tentu berbeda tanggung jawabnya,” jelasnya.
Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie mengatakan dalam sambutannya, Silaknas adalah program rutin tahunan guna membahas kegiatan sebelumnya dan ke depan. Selain itu juga menjadi konsolidasi organisasi internal maupun eksternal ICMI.
Jimly menyebutkan, program yang dibahas pada Silaknas ICMI difokuskan mencakup pengembangan masyarakat Indonesia dan umat Islam. Jimly beranggapan, untuk membangun serta mengembangkan bangsa Indonesia perlu dilakukan secara kerja bersama.
“Secara khusus, pembahasan materi Silaknas ICMI tahun ini yaitu pertama, isu dan dokrin yang melandasi eksistensi bangsa seperti persatuan dan nasionalisme serta bidang pembangunan Lalu kedua adalah manajemen program unggulan ICMI, termasuk yang dikelola Badan Otonom (Batom) ICMI.
Iuga sebagai perayaan Milad ICMI ke 27. Sejak 8 Desember 1990, ICMI berkomitmen berkontribusi membangun bangsa Indonesia,” ujar Jimly.
Silaknas ICMI Tahun 2017, juga menyoroti semakin terasa merosotnya peran tanggung jawab bernegara dalam kebangsaan yang dilakukan oleh individu mapupun kelompok.
Dengan penilaian tersebut akhirnya ditetapkan menjadi tema Silaknas ICMI tahun Ini dengan tajuk ICMI Untuk Bangsa Memperkokoh Tanggung Jawab Bernegara.
“Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, ICMI merasa bertanggung jawab untuk segera mengantisipasi dan memberi solusi cermat”, ujar Jimly.
Jimly berharap, Silaknas ICMI Tahun 2017 menjadi stimulus rutin ICMI untuk berupaya menjadi bagian dari bangsa yang berada di garis kritis sehingga memberikan solusi membenahi masalah di masyarakat dan umat
Islam. (Uthe)