Padang – Program Pemerintah sesuai yang diamanatkan UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan anak bangsa dan menyediakan pendidikan yang layak serta menjamin kesejahteraan rakyat dengan memberantas kemiskinan ternyata baru retorika dan belum menyentuh ke pelosok negeri, salah satunya pada sektor dunia pendidikan.
Berdasarkan hasil tinjau lapangan, ternyata program bantuan Pemerintah bagi siswa tidak mampu terutama di wilayah Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang Provinsi Sumatera Barat belum menjangkau ke semua warga miskin. Pasalnya masih ditemui para siswa di SDN 15, SDN 11 dan SDN 13 tidak mempunyai alat kelengkapan sekolah, terutama sepatu atau alas kaki untuk pergi sekolah.
Padahal, kondisi demikian sangat berbanding terbalik dengan program Pemerintah Kota Padang di bawah kepemimpinan pasangan “MAHEM” yang tengah giat-giatnya melakukan pembangunan di segala sektor, baik pembangunan sektor objek wisata, infrastruktur jalan dan bangunan serta pembangunan mental, yang selalu mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat.
Ironisnya, walaupun ada yang telah memakai sepatu, namun mereka harus memakai secara bergilir dengan adiknya yang juga masih duduk di bangku sekolah dasar. Jika saat giliran sepatu dipakai oleh adiknya, maka kakaknya harus mengalah, dan pergi ke sekolah hanya mengenakan sandal jepit.
Ini dikatakan Alex Edrial salah seorang alumni SDN 15 Koto Gadang, Jl Koto Gadang Km 1 Kelurahan Bungus Timur Kec. Bungus Teluk Kabung, kepada wartawan www.nusantaranews86.com beberapa saat lalu.
Menurut Alex, meski siswa di SDN 15 serba kekurangan, tetapi para siswa terlihat senang, karena mereka berpikir, yang penting bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selaku alumni, terkadang Alex merasa iba dengan kondisi anak-anak didik generasi penerus bangsa, yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Untuk itu ia meminta kepada Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan para stake holder yang berkompeten terhadap nasib siswa ini, untuk dapat membantu mereka melengkapi kebutuhan sekolah mereka yang memang rata-rata dari keluarga kurang mampu.
Kepala UPTD Bungus Teluk Kabung Dinas Pendidikan Kota Padang Drs. Syarizal saat dikonfirmasi via ponsel di nomor 0813635550xx mengakui, memang masih banyak dari siswa SDN yang berada dalam wilayah kerjanya tidak memakai sepatu.
Kenyataan itu memang benar, dan dari pendataan di lapangan, ada tiga buah SDN yang siswanya tidak memakai sepatu untuk pergi sekolah. Yaitu SDN 15 sebanyak 22 orang, SDN 11 Timbalun 65 orang dan di SDN 13 Sungai Pisang 25.
Dan kalaupun ada siswa SDN yang memakai sepatu, itu pun sudah bolong-bolong dan dipakai bergantian dengan adiknya, ucap Syahrizal dengan wajah terenyuh.
Namun sebagai Kepala UPTD dalam wilayah kerjanya, kondisi tragis itu telah disampaikan secara lisan dan tertulis kepada Dinas Pendidikan Kota Padang.
Ia berharap, mudah-mudahan persoalan ini cepat terselesaikan, sehingga tidak ada lagi anak-anak didik bangsa ini merasa terabaikan dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Team