Cikarang – Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Sunandar,SE mengapresiasi kehadiran Ikatan Wartawan Online (IWO) di Kabupaten Bekasi, karena menurutnya dengan keberadaan media online maka segala macam bentuk informasi yang dihimpun dari masyarakat dapat dengan mudah di akses. “Dengan adanya media online, saya dengan mudah mendapat informasi di tingkat desa, kecamatan dan tidak hanya sekedar pemberitaan mengenai Pemerintah Daerah dan DPRD,” tuturnya.
Sunandar SE, juga menyikapi permasalahan wartawan saat ini, yakni terkait dengan kesejahteraan, untuk itu ia meminta masukan kepada rekan-rekan media untuk menyusun konsep yang ideal agar kesejahteraan wartawan dapat meningkat, tanpa menabrak aturan yang berlaku.
“Saya minta masukannya, kira-kira mekanismenya dan konsepnya seperti apa, kalau perlu kita anggarkan dari APBD, tapi dengan catatan tidak menyalahi aturannya,” imbuhnya.
Sementara Damin Sada Ketua Jajaka Kab Bekasi mengatakan, ” Wartawan dituntut untuk menjaga idealisme dan menolak usulan agar Pemerintah Daerah untuk menyusun anggaran kesejahteraan wartawan.”
“Tugas wartawan itu tugas dari masyarakat untuk pengawasan, bukan hanya bupati saja yang diawasi, dewan juga diawasi. Kalau memang saudara ingin ada sejahtera, mendingan jangan jadi wartawan minta ke PU jadi pemborong,” ujarnya.
Damin Sada menegaskan, agar wartawan jangan hanya menjadi wartawan recehan, tetapi tetap mempertahankan idealismenya. “Jangan mau wartawan dikasih uang, nanti jadi gak kritis lagi, karena itu wartawan sebagai kontrol sosial masyarakat,” pungkasnya.
Anggota DPR RI, Daeng Muhammad dalam sambutannya juga ikut mengapresiasi keberadaan IWO di Kabupaten Bekasi, dan meminta agar wartawan tetap menjaga profesionalisme, karena menurut dia, hal itu menjadi senjata utama menuju kesuksesan wartawan tersebut. “Thema yang diambil itu, wartawan menuju profesionalisme, profesionalisme itu berarti wartawan itu harus totaliter terhadap profesi, selain itu wartawan juga harus memiliki kompetensi agar kita punya edit value,” tuturnya.
Daeng meminta agar wartawan tetap menjaga independensinya, karena menurut dia, independensi merupakan roh dan kekuatan media. “Wartawan harus menjadi pengkritik cerdas, karena wartawan menjadi corong bagi masyarakat, karena saya yakin kalau wartawan dapat bekerja profesional maka sangat memungkinkan di kemudian hari menjadi orang sukses, saya mencontohkan, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dulunya dia wartawan, itu menjadi penyemangat rekan-rekan bahwa wartawan pun bisa menjadi seseorang di kemudian hari, dengan catatan harus konsisten dalam menjalankan profesinya sesuai tupoksinya,” jelasnya.
Sementara Krisna Mukti, Anggota DPR RI, dalam sambutannya ia meminta agar IWO dapat menyebarkan informasi yang baik dan benar bukan menjadi penyebar berita hoax yang menyebabkan masyarakat resah. “Saat ini banyak banget berita hoax, dulu saya pernah mengalaminya langsung, sempat sejak 2008 lalu saya memilih menutup diri selama 3 tahun dari wartawan, karena sebaran informasi berita miring yang saya alami, jadi saya berharap agar IWO ini menjadi perkumpulan wartawan yang informatif dan memberikan berita yang benar,” tutupnya.
(K1WIL-AS)