Khataman Al Quran Massal dan Peragaan Pokok Telok di Pontianak,  Pecahkan Rekor MURI

Hadirkan 27.649 Peserta dan Dihiasi 2369 Batang Pokok Telok  

 Pontianak – Museum Rekor Indonsia (MURI) mencatat dan mengesahkan pemecahan rekor acara  khataman Alquran  massal yang digelar oleh Pemerintah Kota Pontianak pada hari Sabtu (14/10). Acara yang dilaksanakan di Masjid Raya Mujahidin tersebut dihadiri peserta sebanyak 27.649 yang merupakan pelajar SD, SMP dan TPA  se Kota Pontianak. Selain itu acara juga dihiasi 2.369 batang pohon telur ( pokok telok). Kegaiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari jadi Kota Pontianak yang ke-246.

Manajer MURI Andre Purwandono menuturkan, MURI melihat ini sebuah kegiatan yang sangat luar biasa, superlatif,  semoga dengan adanya kegiatan ini membuat Kota Pontianak semakin berkah, semakin aman dan tentram, tidak ada pergesekan antara kaum yang satu dengan kaum yang lainnya.

“Jadi ini merupakan sebuah kegiatan pemecahan sebuah rekor. Sebelumnya itu untuk Khataman Quran dengan peserta terbanyak, tercatat 12 ribu peserta, dan hari ini sebanyak 27 ribu peserta Khatam Quran, untuk Pokok Telok (pohon telur) sebelumnya di Indragiri Hilir, Kepulauan Riau, kurang lebih jumlahnya 2.025 pohon, yang hari ini dipecahkan Kota Pontianak dengan total 2.369 pokok telok,” ucapnya.

MURI mencatat segala bentuk kegiatan yang bersifat superlatif, yang terukur, yang terbesar, terkecil, terbanyak, dan sejenisnya, dan juga yang pertama atau yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun, dan sesuatu yang unik dan hanya bisa dilakukan oleh sebagian orang.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, mengatakan, Khataman Alquran massal ini digelar dalam rangka Hari Jadi Kota Pontianak ke-246.

“Kita mau lihat program pemerintah kota, yaitu anak tamat SMP harus sudah khatam Quran, dan itu berjalan dengan baik, 27 ribu itu artinya kalau tingkat sekolah pendidikan, ini dua angkatan, sehingga program ini betul-betul sukses,” katanya.

Sutarmidji menuturkan, kegiatan Khataman Alquran massal tersebut untuk melaksanakan pendidikan karakter anak. Menurutnya, pendidikan karakter harus dimulai dengan ajaran agama dan diperkuat untuk mereka.

“Untuk memperkuat ajaran dan pemahaman agama yang dianut anak, dia harus memahami isi kandungan kitab suci agamanya masing-masing, dalam hal ini Islam, yaitu Alquran,” ucapnya.

Sutarmidji mengatakan, dalam kesempatan ini, Pemerintah Kota Pontianak ingin melestarikan adat budaya Melayu Pontianak, yaitu biasanya Khataman Quran itu dengan ayam panggang, pulut kuning. Selain itu, hari ini juga memecahkan Rekor Muri untuk pokok telok.

“Pokok telok ini kan budaya Melayu Pontianak dan Kalimantan Barat, hampir tiga ribu pokok telok yang dibawa oleh para peserta khataman Quran, kemudian nasi adab, nasi kuning atau panggang ayam, itu satu kesatuan rangkaian dalam kegiatan kebiasaan atau budaya khataman Quran di Kota Pontianak. Jadi, banyak hal yang bisa kita gali dan promosikan dalam khataman Quran maupun hal-hal yang bersifat tradisional,” pungkasnya. (Sir)

Related posts