Kinerja BPBD Kab. Minahasa Selatan Disorot Warga

Minsel – Tanah longsor yang terjadi di ruas jalan Tumpaan – Manado tepatnya di Desa Munte Maruasey pada 14/12/17 membuat sejumlah kendaraan tidak bisa melewati jalur utama Trans Sulawesi. Adanya perubahan cuaca dan curah hujan yang meningkat membuat struktur tanah berubah sehingga beberapa ruas jalan di kabupaten Minahasa Selatan ini termasuk daerah yang rawan longsor.

Harusnya pemerintah daerah lebih jeli dan tanggap dengan kejadian-kejadian seperti ini, karena kejadian ini bukan yang pertama kali. Bapak Edy R salah seorang tokoh masyarakat menyesalkan tugas dan kinerja pemerintah kabupaten Minahasa Selatan yang terkesan masa bodoh dengan bencana yang terjadi akhir-akhir ini.  Pemerintah harusnya menyediakan posko bencana saat terjadi perubahan cuaca terutama di daerah yang rawan bencana. Kinerja pemerintah khususnya instansi terkait yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus ditingkatkan, harus lebih tanggap dalam menjalankan fungsi pokoknya. Apalagi Minahasa Selatan adalah salah satu daerah yang mempunyai fasilitas yang lengkap, bahkan kantor BPBD pun kelihatan sangat Wah yang dilengkapi dengan  tempat-tempat simulasi yang berada di halaman perkantorannya.

“Mereka akan cepat bergerak apabila ada proyek atau pengadaan tapi kalau penanganan bencana di lapangan lambat, ” kata tokoh masyarakat lain yang tidak mau namanya ditulis.

Masyarakat berharap agar pemerintah bekerja sama dengan pihak terkait  untuk penanganan bencana dengan membuat pos-pos di daerah titik rawan bencana/longsor. Masyarakat juga mempertanyakan  tugas dan fungsi alat berat yang disiapkan oleh PU propinsi yang stand by di camp kantor PU yang terletak di antara desa Popontolen dan Lelema, yang menurut warga alat berat tersebut hanya disewakan oleh pihak yang dipercayakan untuk menangani alat berat tersebut, padahal alat itu diperuntukkan untuk  menangani bencana di jalur Trans Sulawesi. //onal_m

Related posts