Serang – Untuk mempersiapkan dan membangun sumberdaya manusia yang tangguh dan bebas dari segala bentuk kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan penelantaran tethadap anak di wilayah Kabupaten Lebak dan Kota Serang Banten diperlukan komitmen dan kemauan politik pemerintah (politicall will) dan masyarakat untuk mewujudkan Kabupaten Lebak dan Kota Serang sebagai kota menuju layak anak.
Untuk menuju sebuah kota layak anak, diperlukan langkah-langkah progresif dan terukur di antaranya seperti membangun dan mempersiapkan proses belajar dan mengajar di sekolah ramah anak, layanan kesehatan yang ramah anak serta mengubah cara pandang, persepsi serta paradigma pola pengasuhan keluarga dan masyarakat yang serba otoriter menjadikan pola pengasuhan yang dialogis dan partisipatif dalam kehidupan masyarakat Banten.
Untuk membangun dan mempersiapkan anak Banten yang berkualitas di masa depan, anak-anak Banten harus ditempatkan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai manusia berharkat dan bermartabat yang dianugerahkan dan diamanahkan oleh Allah untuk wajib dijaga dan dilindungi.
Di samping itu, untuk menuju kota layak huni anak, pemerintah atas dukungan legislatif harus mempersiapkan infrastruktur dan produk-produk hukum yang berbasis pada kepentingan terbaik anak.
Dalam mempersiapkan sebuah kota menuju layak dan bersahabat dengan anak, anak-anak juga wajib dilibatkan dalam menentukan masa depannya dalam pembangunan daerah dan nasional sebagai wujud dari hak partisipasi anak, untuk didengar pendapatnya yang bertalian dengan kepentingan terbaik anak, demikian disampaikan Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak dalam Seminar Nasional “Memutus Mata Rantai Keketasan Terhadap Anak di Lebak” yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Pemerintahan Kabupaten Lebak saat menyampaikan arahannya juga pada saat memberikan kata sambutannya dalam acara Deklarasi Serang Menuju Kota Layak Anak di Hotel Abadi Serang Rabu pagi 22/11/17.
Untuk mewujudkan kemauan politik pemerintah Kabupaten Lebak dan Kota Serang untuk membangun mempersiapkan sumber daya anak-anak yang bebas dari kekerasan dan dalam rangka memperingati Hari Anak Dunia (universal) yang jatuh pada tanggal 20 November 2017, Lembaga Perlindungan Anak Propinsi Banten, LPA Serang, LPA Lebak dan LPA Kabupaten Tangerang melakukan Roadshow Gerakan Perlindungan Anak Sekampung Banten termasuk roadshow mengunjungi dan diskusi dengan komunitas anak Baduy sebagai salah satu syarat mempersiapkan Kabupaten Lebak dan Kota Serang menuju kota layak dan bersabahat dengan anak.
Hadir dalam diskusi interaktif terbuka yang dilakukan Dinas Kesehatan Kebak dihadiri kurang lebih 300 peserta yang datang dari para pejabat tinggi di pemerintahan Kabupaten Lebak, muspida Lebak, guru dan para orangtua mewakili anggota masyarakat.
Diskusi interaktif ini dibuka oleh Bupati Lebak yang diwakili oleh ASFA II Pemerintahan Lebak menghadirkan dua narasumber dari Komnas Perlindungan Anak masing-masing Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Umum dan Dhanang Sasongko sebagai Sekjen Komnas Perlindungan Anak.
Bupati Lebak dalam sambutan yang dibacakan Asda II Pemerintah Lebak menekankan untuk mewujudkan Lebak Kota Layak Anak maka perlu komitmen dan dukungan semua jajaran pemerintah dan terlebih masyarakat Lebak dan Bupati Lebak mendesak agar jajaran pemerintahan untuk mengambil tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya untuk mendukung Lebak Menuju Kota Layak Anak, demikian juga dengan Wakil Walikota Serang pada saat memberikan arahan dan membuka acara Deklarasi Serang Menuju Kota Layak di hadapan ratusan anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak Daerah Serang di Hotel Abadi Serang.
Arist menambahkan, Komnas Perlindungan Anak bersama LPA Propinsi Banten, LPA Lebak, LPA Serang dan Dukungan LPA Kabupaten Tangerang sebagai institusi atau lembaga independen yang menggerakkan pembelaan dan perlindungan anak di Banten dan di Idonesia menyambut dan mendukung secara penuh Kabupaten Lebak dan Kota Serang sebagai Kota menuju layak dan bersahabat dengan Anak. (Fecky/Ams)
