APES nian nasib Bahri, petugas catat meteran PDAM Kota Bekasi. Lantaran gerak geriknya yang mencurigakan dirinya harus berurusan dengan warga dan keamanan setempat. Beruntung, warga tidak langsung main hakim sendiri, dan menyerahkan Bahri kepada pihak yang berwenang, sehingga tidak jadi bulan-bulanan warga.
Peristiwa yang terjadi di lingkungan perumahan Taman Harapan Baru, RT 06/27, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi pada Kamis (16/11/17) sekira jam 8.30 Wib itu, berawal saat Mulyo, salah seorang warga yang kebetulan juga pengurus RT 06, hendak mengeluarkan sepeda motor dengan tujuan berangkat kerja.
Namun tiba-tiba, dirinya dikejutkan saat melihat ada orang yang tak dikenalnya menyelinap masuk ke rumahnya melalui pintu pagar, tanpa terlebih dahulu izin kepada pemilik rumah. Dengan menggunakan jaket bahan warna hitam dan tas sandang kecil serta satu buku ukuran kecil, namun tanpa memiliki identitas apapun.
Tentunya saja, selaku RT dirinya merasa curiga dengan gerak-gerik orang tak dikenal, yang sempat mengaku dari petugas catat meteran. Kemudian ia pun memanggil orang yang mengaku petugas catat meteran PDAM tersebut guna menanyakan identitas resmi dari pihak PDAM. Setelah dimintakan identitasnya, ternyata orang yang mengaku petugas catat PDAM tersebut tidak bisa menunjukkan apa yang diminta. Bahkan terlihat merasa ketakutan, layaknya “penjahat yang tertangkap basah”.
Merasa curiga dengan gelagat Bahri, tanpa pikir panjang, Mulyo akhirnya membawa petugas catat meteran tersebut ke pos satpam setempat, dan terlebih dulu meminta bantuan securiti yang bertugas saat itu, Andi dan Fuad. Selanjutnya, orang tersebut diserahkan kepada penanggungjawab keamanan, Sutamto, yang langsung berada di lokasi setelah dipanggil Fuad.
Saat diinterogasi pihak keamanan, Bahri mengaku dirinya adalah petugas dari Hublang (Hubungan Pelanggan) PDAM Bekasi dan bertugas di daerah tersebut menggantikan petugas lain. Tak berapa lama, datanglah pimpinan Hublang bernama Popon didampingi stafnya, Yana beserta dua rekannya ke pos securiti 06.
Kepada pihak keamanan, Popon selaku pimpinan Hublang PDAM membenarkan, bahwa orang yang mengaku petugas catat meteran bernama Bahri tersebut sedang ditugaskan di wilayah RT 06/27 Pejuang Bekasi Barat. Popon dan stafnya, Yana juga mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada penanggung jawab keamanan RT 06 atas kecerobohan petugas tersebut, sehingga hampir terjadi kericuhan terhadap warga RT 06/27.
Terkait kejadian tersebut, Nusantara News kemudian mengkonfirmasikan hal ini ke kantor Hublang PDAM yang beralamat di Sentral Onderdil Harapan Indah, guna mendapat informasi lebih detail tentang kejadian yang dialami petugasnya. Saat itu, staff Hublang, Yana, yang menerima langsung dan memberikan jawaban terkesan menyalahkan pihak Kopkar PDAM yang terlambat menerbitkan ID Card dan surat tugas kepada petugasnya.
Yana mengaku, pihaknya hanya meminjam Bahri dari Kopkar PDAM untuk membantu mencatat meteran semua warga yang ada di Taman Harapan Baru. Lebih disesalkan lagi, pengakuan Yana kasus seperti ini sudah sering terjadi. Terkesan, pihak yang bertanggungjawab masih meremehkan dan tidak segera mengadakan perbaikan, padahal semua itu demi keamanan petugas lapangan. – MUL – BEKASI