Menteri Pertahanan RI Ingin Mahasiswa Jadi Pemimpin Yang Baik di Masa Depan

Tangsel – Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) Jendral TNI (Purn) Riamizard Ryacudu menginginkan Mahasiswa mampu menjadi pemimpin yang baik di masa depan sehingga mampu mengarahkan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik serta lebih positif dan berdaya saing internasional.

 

Hal ini ungkapkan oleh Jendral TNI (Purn) Riamizard Ryacudu saat berlangsung pidato dan kuliah Kebangsaan tokoh Nasional dalam rangka OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik Kemahasiswaan) mahasiswa baru tahun 2017 yang diikuti 7500 mahasiswa baru di lapangan kampus I UIN Jakarta (belakang sekolah SMU Triguna) Jl. Ir. H. Juanda,  No. 95 Kel. Cempaka putih, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangsel, Selasa (22/8/2017).

 

Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu (Menteri Pertahanan RI) menilai, bahwa pidato kebangsaan ini sesuai dengan visi dan misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu ke-Islaman, ke-Indonesiaan dan kemanusiaan.

 

“Mahasiswa adalah pelajar terpilih yang berprestasi. 15 – 20 tahun mendatang negara ini adalah milik kalian semua, semoga kalian akan menjadi pemimpin yang amanah karena telah dilatih dan memiliki ilmu pengetahuan serta moral yang baik. Saya ingin berpesan agar dapat menjadi masa depan yang unggul, berprestasi, memiliki integritas, dan dapat mengembangkan bangsa Indonesia,” ungkapnya.

 

Ia menjelaskan, di era globalisasi seperti saat ini merupakan persaingan karena modernisasi suatu bangsa-bangsa di bidang sosial, politik dan teknologi.

Kita sangat penting merevitalisasi Pancasila untuk memantapkan dan pentingnya jati diri bangsa.

 

“Suka tidak suka dengan ke-egoisan Israel, namun ada hal yang harus kita petik dari Israel yaitu kekuatan bela negaranya. Peran umat Islam dalam merebut kemerdekaan dimulai dengan adanya Budi Utomo dan Sumpah Pemuda. Kita adalah ahli waris yang sah dari tanah air tercinta ini, maka di DNA kita sudah ditanamkan bela negara,” katanya.

 

Ia menjelaskan Islam sangat mendukung bela negara karena tidak bertentangan dengan sunah, adapun unsur-unsur bela negara yaitu, Kesatuan dan persatuan, kerukunan dan cinta tanah air. Sehingga Kesadaran membela negara merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat ditawar-tawar lagi untuk menjadikan bangsa yang bermartabat.

 

“Leluhur kita telah mewariskan ideologi negara kita yaitu Pancasila, maka dari itu kita sebagai penerus bangsa harus bersyukur dan melaksanakan bela negara,” ungkapnya.

 

Di ungkapkannya, siapa lagi yang akan membela negara kalau bukan kita semua, ini yang harus kita pahami. Wujud dari bela negara yaitu mencintai tanah airnya, bangga terhadap bangsanya, rela berkorban untuk bangsanya dan menjaga idiologi Pancasila.

 

“Saya sebagai Menteri Pertahanan RI yang mungkin di benak kalian berpikir adalah menteri yang menyiapkan senjata untuk berperang. Alhamdulillah 50 tahun lebih negara di Asean tidak pernah berperang antar negara. Hal yang dapat diselesaikan dengan baik kita selesaikan dengan baik tanpa harus berperang,” paparnya.

 

Ia juga  memaparkan beberapa contoh seperti bendera terbalik oleh Malaysia, bahkan ancaman nyata di depan kita saat ini adalah terorisme, radikalisme dan narkoba. Serangan terorisme tidak hanya pada serangan fisik, namun yang lebih berbahaya adalah propaganda dan serangan ideologi bangsa.

 

“Kita harus bersyukur karena ideologi kita Pancasila adalah satu-satunya ideologi di dunia yang mendapat rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.

 

Ia juga berpesan untuk para calon mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang empat etika kepemimpinan yang harus diterapkan dan ditanamkan sebagai seorang pemimpin yang baik dan mampu mengarahkan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.

 

“Di mana pemimpin harus arif dan bijaksana, menjadi pemimpin yang pandai, mau meningkatkan kompetensi dan kapasitas tinggi dalam mewujudkan bela negara yang kuat, serta memiliki prinsip agama Islam Lakum dinukum walliyadin, Bagiku agamaku, bagimu agamamu,” pungkasnya.

 

Di tempat yang sama Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengatakan Selamat datang kepada mahasiswa mahasiswi baru angkatan tahun 2017 – 2018 dan kalian mulai hari ini telah resmi dan sah menjadi mahasiswa di Kampus UIN Syarifhidayatullah Jakarta, hal ini juga disampaikan kepada Menhan.

 

“Setelah melaksanakan kompetisi dari seratus ribu calon peserta yang ikut daftar dan kalian semuanya adalah penerus bangsa untuk itu belajarnya yang sungguh-sungguh dan nikmatilah fasilitas di kampus UIN Jakarta,” terangnya.

 

Adapun pidato kebangsaan ini turut dihadiri Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Brigjen Totok selaku Kapuskom Publik, Kolonel Soni Erot Staf khusus menhan, Kolonel Laut Yos Sumiarsa Kabag dukmen, Kompol Tatang Syarif Kapolsek Ciputat, Kapten Inf. Ober Purba 06/Cpt, para wakil rektor UIN Jakarta, para dekan Fakultas UIN Jakarta dan Panitia pelaksana Prof. Dr. Yusron Razak MA Wakil rektor III bid. Kemahasiswaan.

Penulis : Uthe

Editor & Publish : Eny

Related posts