Bogor – Sejumlah raja dan sultan se-Nusantara hadir di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada hari ini. Kedatangan mereka atas undangan langsung Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, dalam satu kesempatan, Kepala Negara memang menyatakan akan mengundang para raja dan sultan untuk datang ke Istana.
Kepada para raja dan sultan tersebut, Presiden menyatakan ingin berdiskusi terkait dengan masalah-masalah di lapangan, utamanya yang ada di keraton-keraton. Ia juga ingin mendapatkan masukan langsung dari para raja dan sultan itu.
“Saya ingin mendengar masalah-masalah yang ada dari yang saya hormati, yang mulia para raja dan sultan dan dari pangeran serta permaisuri yang pagi hari ini hadir,” ujarnya saat mengawali audiensi di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Kamis, 4 Januari 2018.
Pertemuan yang berlangsung hangat dan akrab ini dihadiri oleh 88 raja dan sultan dari seluruh Indonesia dengan rincian 20 dari Sumatra, 17 dari Jawa, 3 dari Bali, 4 dari NTB, 5 dari NTT, 10 dari Kalimantan, 18 dari Sulawesi, 9 dari Maluku dan 2 dari Papua.
Salah seorang perwakilan dari para undangan dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya bagi Presiden Joko Widodo yang bersedia bertemu dengan para raja dan sultan se-Nusantara. Bahkan, dengan adanya pertemuan yang belakangan rutin dilaksanakan ini, Presiden disebut sangat mencintai rakyat dan juga segala macam adatnya.
“Atas nama seluruh raja dan sultan, kami sampaikan apresiasi yang sangat tinggi. Kami merasa sangat tersanjung, sejak bulan September sampai Januari ini sudah hampir empat kali kami bertemu Bapak. Di Cirebon, Medan, dan dua kali di sini. Bagi kami, Bapak bukan hanya menghormati, tapi betul-betul mencintai adat, mencintai kami,” ujar Sultan Kepaksian Skala Brak, Edward Syah Pernong.
Usai mendengar segala masukan, Presiden Joko Widodo berjanji untuk menampung masukan tersebut dan nantinya akan berupaya untuk mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang ada. Ia pun meminta kepada para raja dan sultan untuk memberikan laporan yang lebih detail sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan.
“Saya telah mencatat banyak sekali dan mungkin juga dalam bentuk tulisan sudah saya terima, nantinya secara khusus saya akan merumuskan kebijakan-kebijakan yang secepatnya bisa diimplementasikan,” ucap Presiden.
Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan bahwa pihaknya berencana untuk menyediakan alokasi anggaran khusus untuk revitalisasi keraton-keraton yang mengalami kerusakan.
“Saya juga minta mengenai keraton-keraton yang perlu diperbaiki secara total. Mungkin dikerjakan setiap tahun entah 3 sampai 5, nanti saya hitung dulu anggarannya,” tuturnya.
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menjanjikan akan secepatnya mengumpulkan jajaran terkait dan membicarakan segala masukan yang didapat.
“Saya belum bisa menjawab, tapi akan ketemu nanti setelah saya rapat terbatas dengan seluruh kementerian yang ada. Termasuk di dalamnya mengenai sertifikasi tanah-tanah keraton yang memang belum dikerjakan. Akan saya perintahkan untuk segera dikerjakan,” tuturnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut mendampingi Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Bogor, 4 Januari 2018
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin