Ribuan Alumni Popes Abdussalam Padati Haul Akbar dan Mubes IKSAS Ke-3

Kubu Raya, Nusantara-news86.com – Ribuan alumni dari berbagai penjuru kabupaten /kota wilayah Kalimantan Barat mendatangi Lembaga Pondok Pesantren Abdussalam yang berada di Jalan Parit Surabaya, Desa Pasak, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Minggu 20/3/2022.

Kehadiran para alumni Pondok Pesantren Abdussalam merupakan kegiatan tahunan dan peringatan Tahli atau Haul Akbar Ke-17 sekaligus Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Santri dan Alumni Abdussalam (IKSAS) Ke-3 Tahun 2022.

Haul Akbar dihadiri oleh Pengasuh Lembaga Pondok Pesantren Al-Khoziny, KH.R Abdussalam Bin ABD Mujib Abbas, Buduran Sidoarjo, Jawa Timur.

Pengasuh Lembaga PP Abdussalam, KH. Hafiluddin dalam sambutannya mengucapkan salam dan rasa terima kasih kepada seluruh tamu undangan dan para alumni yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren Abdussalam untuk terus menjalin bersilaturahmi antar sesama santri dan mengajak untuk bersama-sama meniatkan membangun pesantren dengan niat tulus dan ikhlas, tuturnya KH. Hafiluddin.

Pengasuh Lembaga Pondok Pesantren Al-Khoziny, KH.R Abdussalam Bin ABD Mujib Abbas menyampaikan peringatan haul ini dari almarhum, almarfurllah muaziz KH. Abdussalam, mudah-mudahan yang mengahadiri kegiatan ini mendapatkan barokahnya.

“Kegiatan ini merupakan kewajiban bagi kita yang ditinggalkan, bukan hanya keluarga, tetapi alumni dan santri-santri berkewajiban untuk memperingati haul dan mendoakan, mudah-mudah diangkat derajatnya di sisi Allah SWT”, sampainya di hadapan para tamu undangan, alumni dan santri.

Pengasuh Lembaga Pondok Pesantren Al-Khoziny, KH.R Abdussalam Bin ABD Mujib Abbas : Foto Istimewa

Zuriyah pertanggung jawaban untuk meneruskan perjuangan-perjuangan beliau, tentunya kalau beliau diberikan umur yang panjang, mungkin tidak seperti ini, mungkin seperti ini baru ditinggalkan beliau bahkan lebih dari ini,

“Prinsipnya para pejuang, ketika menyelasaikan satu, maka yang lain menyusul, itulah perinsip-prinsip para pejuang”, tuturnya KH.R Abdussalam Mujib

Selanjutnya, Pengasuh Lembaga Pondok Pesantren Al-Khoziny, mengajak para alumni dan santri lulusan SMA dan SMK sederajat lainya untuk menjadi mahasiswa- mahasiswi di kampus STEI Abdussalam yang berada di Lembaga Pondok Pesantren Abdussalam.

“Alhamdulillah saya datang dan mendengar bahwa disini didirikan bahkan sudah ada diperbolehkan menerima mahasiswa-mahasiswi baru. Oleh karena itu khususnya bagi alumni dan santri lulusan SMA dan SMK lainya kesempatan ini mari kita raih”, pesanya.

Dalam ceramahnya KH.R Abdussalam Bin ABD Mujib Abbas menyampaikan perintah membaca karena pertama kali ayat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yakni ٱقْرَأْ membaca, kalau ingin maju banyaklah membaca.

“Sayangnya masyarakat kita ini lebih senang mendengar daripada membaca, seandainya senang membaca ya gak perlu pengajian karena pengajian gak laku”, katanya.

Perintah Allah SWT untuk membaca dan belajar, “Subhanallah tentunya harus tetap dihidupkan bagi mereka mencari ilmu umat islam”. Jaman sekarang berbeda dengan jaman dahulu, kalau dulu yang tidak kerja pergi ke majelis Rasullah dan menyampaikan kepada yang tidak mendengarkan atau pekerja. Hendaknya orang yang hadir hendaklah menyampaikan ilmu yang didengarnya kepada yang tidak hadir. “Hadits Shahih Al-Bukhari No. 102”.

Dalam mengajarkan ilmu pengetahuan kepada putra-putri merupakan sebuah kewajiban bagi kita supaya anak-anak mempunyai adab dan karakter yang baik, karena sebaik-baiknya pemberian dari Allah SWT, selain akal yang cerdas adalah karakter yang baik yang diajarkan di pesantren dan di madrasah-madrasah.

“Memang yang menjadi pemimpin kita adalah akal kita, kalau akal kita jelek ya sudah semuanya jelek, tetapi kalau tidak punya akal tidak cerdas, tapi ingin mempunyai karakter yang baik maka didiklah anak-anaknya di Pondok Pesantren, karena disini didikannya adalah karakter”, pesanya.

Investasi akhirat yang baik adalah mempunyai anak yang sholeh dan sholehah, mendoakan kedua orang tua dari pesantren. Karena kalau kita sudah mati sudah tidak membutuhkan anak kita kaya, apalagi pejabat yang terpenting anak bisa mendoakan kita lebih-lebih ketika kita meninggal dunia.

Penulis Hadin

 

Related posts