JAMBI – Peredaran rokok tak bercukai (ilegal) kini marak terjadi di beberapa daerah, di antaranya di provinsi Jambi. Diketahui memang bisnis ini mampu meraup keuntungan besar. Bahkan, penjualannya pun telah sampai masuk ke daerah polosok dan transmigrasi harganya pun terbilang cukup murah meriah karena dibandingkan dari harga rokok resmi yang membayar bea cukai kepada negara.
Ada lagi modus yang dilakukan para cukong rokok untuk mengelabuhi pemerintah dengan berbagai cara, mulai dari pita cukainya ditempel di kemasan rokok tersebut yang tertulis isi 16 batang ternyata isi di dalamnya sampai 20 batang. Ada pula yang memang pita cukai yang tertempel di kotak rokok ilegal tersebut tetapi itu asli tapi palsu alias Aspal serta juga yang tidak memakai pita cukai sama sekali.
Dalam keterangannya Tolip selaku ketua LSM Akomodasi Rakyat Miskin (AKRAM) Jambi, mengatakan bila dirinya merasa geram karena pihaknya dan rekan-rekannya sudah beberapa kali menyuarakannya melalui aksi demonstrasi serta berorasi di depan kantor Bea dan Cukai provinsi Jambi , namun hingga saat ini tidak ada sedikit pun tindak lanjut dari pihak terkait dalam hal ini kantor Bea dan Cukai Provinsi Jambi tersebut.
“Kami sebagai aktivis sudah beberapa melakukan aksi demo di depan kantor Bea dan Cukai provinsi Jambi, namun sampai saat ini tak ada langkah yang berarti untuk memberantas cukong-cukong pembuat rokok ilegal tersebut,” kata Tolip Selasa (21/11/17).
Ia melanjutkan, peredaran rokok ilegal di wilayah yang dipimpin oleh Gubernur Zumi Zola disebut-sebut dikirim langsung dari pulau Jawa, misalnya Provinsi Jawa Tmur dan Jawa Tengah. Namun parahnya, bila dugaan tersebut dibekingi oleh oknum terkait.
Menurutnya, sambung Tolip, dirinya dan rekan-rekan pergerakan menyatakan perang terhadap peredaran rokok-rokok ilegal yang dengan bebas beredar di provinsi Jambi ini.
“Karena ini sudah sangat merugikan negara, mulai puluhan hingga ratusan miliar rupiah dari hasil Cukai rokok tersebut setiap tahunnya. Dan ini tidak cukup di Jambi saja, melainkan persoalan ini saya dan kawan kawan akan melanjutkan dengan menggelar aksi demo besar-besaran ke kantor Dirjen Bea dan Cukai di Jakarta, bila perlu kita laporkan juga ke Mabes Polri,” tegasnya. (Achmadi)