Saling Tuding Soal ADD, Sekdes Tubohan Buka Suara

Baturaja – Terkait yang ditudingkan oleh Kepala Desa Tubohan Muhyidin yang menyatakan dana desa diduga kuat diselewengkan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) langsung di bantah oleh Frans.A yang saat ini tidak lagi menjabat Sekdes Tubohan.

“Perkataan Kades Muhyidin tidak benar semua itu bohong, karena tidak ada pembangunan jalan dikerjakan pada tahap II tahun 2017, yang ada hanya pembangunan jembatan,” kata Mantan Sekdes Tubohan Frans.A yang dikutip dari fajarsumatera.co.id, saat dikonfirmasi via handphone pada beberapa waktu lalu, Senin (15/1/2018) malam.

Frans menceritakan, bahwa pembangunan jembatan tersebut dikelola oleh Kepala Desa Muhyidin tanpa sepengetahuan Sekdes dan saat ini sudah selesai dikerjakan. Masalah terhutang sebesar Rp.10.000.0000,- (Sepuluh Juta Rupiah). Itu upah tukang yang belum dibayar, bukan hutang masalah pembangunan. Mengenai dana anggaran media massa Frans mengaku, pada waktu itu dananya digunakan untuk pelatihan Siskeudes di Palembang.

“Karena tidak ada dana Kades Muhyidin memangkas dana anggaran media massa sebesar Rp.3 juta lebih,” bebernya.

Sejak tahun 2016 lalu, dikatakan Frans, memang ingin mengundurkan diri dari Jabatan Sekdes namun batal dan sekarang saya sudah tidak sejalan dengan Kades. Akhirnya saya membuat surat pernyataan pengunduran diri secara tertulis.

“Iya, pada intinya Kades Muhyidin yang bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu mengenai dana desa sebab Kades selaku kuasa pengguna anggaran, jadi tidak sepantasnya menuding saya selewengkan dana desa,” cetusnya.

“Setiap dana anggaran yang dikeluarkan oleh Bendahara Desa semestinya terlebih dulu digverifikasi, oleh Sekdes tapi nyatanya sampai sekarang tidak ada yang ditanda tangani verifikasi itu,” jelasnya.

Supriadi

Related posts