Seminar Pendidikan ‘’ Penguatan Karakter Dalam Pendidikan Keluarga’’

Jakarta – Masyarakat Indonesia kuno memiliki pandangan bahwa pendidikan karakter merupakan tanggung jawab masing-masing keluarga. Fakta yang berkembang dalam masyarakat waktu itu memang memungkinkan hal ini. Hampir semua orang tua memiliki waktu yang cukup untuk mengajarkan pendidikan karakter secara utuh dalam keluarga. Jam kerja orang tua (ayah) yang tidak padat, ibu berprofesi sebagai ibu rumah tangga memungkinkan orang tua memiliki waktu yang lebih bersama putra putrinya.

Secara umum masyarakat Indonesia di era global dan digital kini, mengidentikkan pendidikan dengan keformalan. Tuntutan pekerjaan dan pemenuhan kebutuhan hidup menjadi salah satu penyebabnya. Banyak orang tua yang tidak memiliki waktu cukup untuk anak-anak mereka.Sehingga tanggung jawab mendidik diserahkan pada dunia formal yaitu sekolah. Padahal seharusnya tanggung jawab mendidik tidak hanya diserahkan pada lembaga formal seperti sekolah. Oleh sebab itu, diharapkan ada peran signifikan dari keluarga untuk mengganti peran sekolah sebagai tempat pendidikan karakter.
Pendidikan karakter yang dilakukan di lingkungan keluarga diharapkan mampu menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kecemasan berbagai pihak terkait dengan kerusakan moral generasi muda saat ini telah sampai pada tahap mengkhawatirkan. Perilaku menyimpang para generasi muda saat ini, seperti mengonsumsi narkoba, miras, mencuri, tindak kekerasan, sex bebas, pornografi, sopan santun yang memudar sungguh perlu penanganan yang tepat dari keluarga. Membekali generasi muda dengan karakter yang kuat merupakan investasi yang sangat besar bagi kita sebagai orang tua, masyarakat, dan bangsa.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka Jurnal Wicaksana bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Seminar Pendidikan bertajuk ‘’ Penguatan Karakter Dalam Pendidikan Keluarga’’ acara seminar diselenggarakan pada 16 November 2017 bertempat di Museum Kebangkitan Nasional (Gedung Stovia) Jakarta.
Pada acara itu, para pembicara menyampaikan agar pendidikan dan penguatan karakter anak dalam keluarga harus disebarluaskan ke publik, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan para orang tua, guna mengantisipasi dampak negatif yang timbul di era global dan digital saat ini.
Adapun materi yang dipaparkan oleh narasumber dalam seminar sehari ini yaitu, Kebijakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Pengasuhan Positif Anak, Penguatan Pendidikan Karakter, dan Peran Penting Pendidikan Keluarga di Era Digital.

Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut diantaranya, Eko Budi Hartono, Kemendikbud, Dr. H. Sukiman. M.Pd.. Direktur Bindikel Kemendikbud, Dr. rer.nat. Ir. Hj. Krisnani Setyowati. Direktur Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu Tauhid Tunas Sejati, Doni Koesoema Albertus. M.Ed. Direktur Pendidikan Karakter Educating Consulting, dan A. Puspa Kemala. MM. Pemimpin Redaksi Jurnal Wicaksana.
Pada kesempatan itu Pemimpin Redaksi Jurnal Wicaksana, A.Puspa Kemala menjelaskan pada awak media seminar ini diadakan bertujuan ingin membangun kesadaran orang tua, bahwa anak itu jangan dilepas begitu saja kepada pihak sekolah, tapi sebagai orang tua harus punya kontrol, selanjutnya, A Puspa menambahkan, ‘’ Kalau dalam keluarga sudah dimulai dengan pembangunan karakter yang berkesinambungan orang tua turut berperan aktif, saya rasa bangsa ini akan menjadi lebih besar,” ujarnya.

Acara tersebut dihadiri 200 peserta terdiri dari berbagai kalangan mulai dari, Dosen, Guru, Aktivis, Ibu Rumah Tangga, Penggiat Pendidikan, dan berbagai awak media meliput, tampak hadir juga Pimpinan Umum Jurnal Wicaksana, Vera Gaghana dengan Wakil Pimpinan Umum Jurnal Wicaksana, Rahmat Hidayat. Selain itu, acara seminar diisi dengan pemberian plakat penghargaan kepada para pembicara dan selingan hiburan musik akustik. Wisma, Jakarta

Related posts