SULUT – DARI tahun ke tahun, jumlah penderita kanker di Indonesia terus mengalami peningkatan. Untuk menekan angka tersebut, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) berupaya menyosialisasikan cara pencegahannya. Pasalnya, kanker maupun tumor merupakan momok menakutkan bagi kaum hawa. Bukan hanya pada kaum hawa semata namun kaum adam rentan terhadap penyakit pembunuh nomor tiga di dunia.
Demikian hal ini disampaikan kepala cabang YKI Sulawesi Utara (Sulut) Rabasia, S.Kep, saat diwawancara Media ini usai memberikan penyuluhan masalah kanker dan tumor bersama persatuan istri-istri tentara (Persit) KCK Koocab Rem 131/Santiago dan perwakilan Persit KCK jajarannya di Aula Mako Korem 131/Santiago, Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu (31/01) pagi.
“Kami hadir di instansi dan pemerintah kabupaten/kota bertujuan menurunkan jumlah penderita kanker di provinsi Sulawesi Utara. Sosialisasi ini terus kami sampaikan agar masyarakat memahami bagaimana mengetahui gejala mapun faktor pemicu ataupun cara menghindarinya,” ujar Rabasia.
Ia mengatakan, dari beberapa tempat yang pernah dilakukan penyuluhan di wilayah Sulawesi Utara, beberapa diantaranya ditemukan penderita gejala kanker jinak maupun ganas.
“Kebetulan waktu lalu saya memberikan penyuluhan di salah satu dinas di wilayah Manado, kami menemukan salah satu pegawai honorer terkena kanker payudara. Dan menurut kami penyakit yang diderita sudah cukup parah karena si penderita ini terus mengeluarkan cairan di area payudara. Namun kami belum pastikan penderita tersebut masuk dalam stadium berapa, karena vonis itu bukan kewenangan kami,” tandasnya.
Menurutnya, untuk menekan angka penderita kanker maupun tumor di Sulawesi Utara, timnya terus melakukan sosialisasi, baik di sekolah-sekolah, perkantoran maupun ke masyarakat termasuk institusi TNI maupun POLRI.
“Kebetulan sekarang ini kami bahas mengenai tiga jenis kanker yaitu kanker prostat untuk pria, kanker payudara untuk pria maupun wanita dan kanker serviks atau rahim. Berbicara kanker, semua kalangan bisa mengalaminya bila tidak dicegah secepat mungkin. Karena penyakit kanker itu tidak mengenal usai, anak-anak hingga lanjut usia (lansia) bisa berdampak terkena kanker,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut dirinya menghimbau agar warga melakukan pencegahan kanker sedini mungkin dengan cara pencegahan dari dalam dan dari luar.
“Ada beberapa cara menghindari dari penyakit yang mematikan ini yaitu pencegahan dari luar dan dari dalam.
Pencegahan dari dalam yaitu perbaiki pola makan, hindari makanan berlemak, hindari makanan yang mengandung zat carsinogen atau pengawet, hindari makanan berkaleng dan olah raga secara teratur. Sementara pencegahan dari luar yakni melalui suntik imunisasi kekebalan tubuh 3 kali selama 3 bulan dan rajin mengonsumsi tumbuhan alami yang mengandung zat anti kanker. Mencegah lebih baik dari pada mengobati,” tandasnya.
Sosialisasi penyuluhan kanker dihadiri Ketua Persit Koorcab Rem 131/STG Ny. Joseph Robert Giri dan perwakilan Ketua Persit KCK di jajarannya. (vendry)